Teknologi drone laut semakin berkembang pesat di Indonesia. Dengan kemajuan teknologi yang ada, kini drone laut tidak hanya digunakan untuk keperluan militer, namun juga untuk berbagai keperluan sipil seperti survei laut, pemantauan lingkungan, dan penelitian bawah air.
Menurut Dr. Haryo Sasongko, seorang pakar teknologi kelautan dari Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS), drone laut memiliki potensi yang besar dalam mendukung keberlanjutan pengelolaan sumber daya laut. “Dengan teknologi drone laut, kita dapat memantau kondisi laut secara real-time tanpa harus melakukan survei secara langsung dengan kapal,” ujarnya.
Salah satu contoh penggunaan teknologi drone laut adalah dalam pemantauan terumbu karang. Dengan dilengkapi sensor khusus, drone laut dapat mendeteksi perubahan suhu dan kualitas air di sekitar terumbu karang, sehingga dapat membantu dalam upaya konservasi terumbu karang yang semakin terancam.
Di Indonesia sendiri, Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) telah mengembangkan teknologi drone laut yang dapat digunakan untuk survei laut dan pemantauan lingkungan di perairan Indonesia. Menurut Kepala BPPT, Prof. Dr. Hammam Riza, pengembangan teknologi drone laut ini merupakan bagian dari upaya pemerintah untuk meningkatkan pengelolaan sumber daya laut secara berkelanjutan.
Namun, meskipun teknologi drone laut memiliki potensi yang besar, masih banyak tantangan yang perlu dihadapi dalam pengembangannya. Salah satunya adalah regulasi yang belum sepenuhnya mendukung penggunaan drone laut di Indonesia. Menurut Dr. Haryo, diperlukan kerjasama antara pemerintah, industri, dan akademisi untuk menciptakan regulasi yang jelas dan mendukung penggunaan teknologi drone laut secara maksimal.
Dengan semakin berkembangnya teknologi drone laut, diharapkan Indonesia dapat memanfaatkannya secara optimal untuk melindungi dan mengelola sumber daya laut yang begitu kaya di negara ini. “Teknologi drone laut adalah salah satu inovasi yang dapat membantu kita dalam menjaga keberlanjutan pengelolaan sumber daya laut di masa depan,” tambah Prof. Dr. Hammam Riza.